Jumat, 22 Juni 2012

TEKS SHOLAT JENAZAH MAYIT PRIA DEWASA


BACAAN SHOLAT JENAZAH MAYAT PRIA DEWASA

أصلِّى على هذا الميت أربَعَ تَكبيرات فَرْضَ الكِفايَةِ لله تعالى
TAKBIR PERTAMA MEMBACA SURAH AL-FATIHAH

TAKBIR KEDUA MEMBACA SHOLAWAT DI BAWAH INI

أللهم صَلِّ على سيدنامحمد وعلى ألِ سيدنا محمد كما صَلَيْتَ على سيدنا إبراهيم وعلى أل سيدنا إبراهيم وبارِكْ على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد كما باركت على سيدنت إبراهيم وعلى أل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
LALU TAKBIR YANG KETIGA MEMBACA DOA DI BAWAH INI


اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِلُمَاءٍ وَثَلْجٍ وبَرَدٍ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ.
LALU TAKBIR YANG KE EMPAT MEMBACA DO’A DIBAWAH INI


اللَّهُـــمَّ لاتَحْرِمْنَا اَجْـرَهُ وَلاتَفْتِنَا بَعْــدَهُ وَاغْــفِـرْ لَنَــا وَلَهُ، وَلِلَّذِيْنَ سَبَقُــوْنَ بِالإِيْمَــــانِ وَلَاتَجْعَــلْ فِى قُــلُوْبِنَــا غِـلًّالِلَّذِيْنَ اَمَنُـــوْا رَبَّنَــااِنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْم

Kamis, 21 Juni 2012

pengertian dan cara sujud syukur

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan oleh seseorang ketika mendapatkan nikmat atau ketika selamat dari bencana.
Dalil Pensyari’atan Sujud Syukur
Sujud syukur ini disyari’atkan sebagaimana dalam pendapat Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Ibnul Mundzir, Abu Yusuf, fatwa dari Muhammad bin Al Hasan Asy Syaibani, dan pendapat sebagian ulama Malikiyah.
Dalil disyari’atkannya sujud syukur adalah,
عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ.
Dari Abu Bakroh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ketika beliau mendapati hal yang menggembirakan atau dikabarkan berita gembira, beliau tersungkur untuk sujud pada Allah Ta’ala. (HR. Abu Daud no. 2774. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Juga dari hadits Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di mana ketika diberitahu bahwa taubat Ka’ab diterima, beliau pun tersungkur untuk bersujud (yaitu sujud syukur).

Hukum Sujud Syukur
Sujud syukur itu disunnahkan ketika ada sebabnya. Inilah pendapat ulama Syafi’iyah dan Hambali.

Sebab Adanya Sujud Syukur
Sujud syukur itu ada ketika mendapatkan nikmat yang besar. Contohnya adalah ketika seseorang baru dikarunia anak oleh Allah setelah dalam waktu yang lama menanti. Sujud syukur juga disyariatkan ketika selamat dari musibah seperti ketika sembuh dari sakit, menemukan barang yang hilang, atau diri dan hartanya selamat dari kebakaran atau dari tenggelam. Atau boleh jadi pula sujud syukur itu ada ketika seseorang melihat orang yang tertimpa musibah atau melihat ahli maksiat, ia bersyukur karena selamat dari hal-hal tersebut.
Ulama Syafi’iyah dan Hambali menegaskan bahwa sujud syukur disunnahkan ketika mendapatkan nikmat dan selamat dari musibah yang sifatnya khusus pada individu atau dialami oleh kebanyakan kaum muslimin seperti selamat dari musuh atau selamat dari wabah.

Bagaimana Jika Mendapatkan Nikmat yang Sifatnya Terus Menerus?
Nikmat yang dimaksudkan di sini adalah seperti nikmat nafas, nikmat hidup, dan bisa merasakan nikmatnya shalat. Mungkin kita pernah melihat sebagian orang yang melakukan sujud syukur karena sebab ini. Seringkali kita lihat, mereka sujud setelah selesai dzikir ketika shalat lima waktu. Padahal nikmat-nikmat tadi sifatnya berulang.
Ulama Syafi’iyah dan ulama Hambali berpendapat,
لا يشرع السّجود لاستمرار النّعم لأنّها لا تنقطع
“Tidak disyari’atkan (disunnahkan) untuk sujud syukur karena mendapatkan nikmat yang sifatnya terus menerus yang tidak pernah terputus.”
Karena tentu saja orang yang sehat akan mendapatkan nikmat bernafas, maka tidak perlu ada sujud syukur sehabis shalat. Nikmat tersebut didapati setiap saat selama nyawa masih dikandung badan. Lebih pantasnya sujud syukur dilakukan setiap kali bernafas. Namun tidak mungkin ada yang melakukannya.

Bagaimana Jika Luput dari Sujud Syukur?
Ar Romli rahimahullah mengatakan,
وتفوت سجدة الشّكر بطول الفصل بينها وبين سببها
“Sujud syukur itu jadi luput jika sudah berlalu waktu yang lama dengan waktu adanya sebab sujud.”
Berarti sujud syukur dilakukan ketika mendapatkan nikmat atau selamat dari bencana (musibah), jangan sampai ada selang waktu yang lama.

Syarat Sujud Syukur
Sujud syukur tidak disyaratkan menghadap kiblat, juga tidak disyaratkan dalam keadaan suci karena sujud syukur bukanlah shalat. Namun hal-hal tadi hanyalah disunnahkan saja dan bukan syarat. Demikian pendapat yang dianut oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah yang menyelisihi pendapat ulama madzhab.

Tata Cara Sujud Syukur
Tata caranya adalah seperti sujud tilawah. Yaitu dengan sekali sujud. Ketika akan sujud hendaklah dalam keadaan suci, menghadap kiblat, lalu bertakbir, kemudian melakukan sekali sujud. Saat sujud, bacaan yang dibaca adalah seperti bacaan ketika sujud dalam shalat. Kemudian setelah itu bertakbir kembali dan mengangkat kepala. Setelah sujud tidak ada salam dan tidak ada tasyahud.

Apakah Ada Sujud Syukur dalam Shalat?
Menurut ulama Syafi’iyah dan Hambali, tidak dibolehkan melakukan sujud syukur dalam shalat. Karena sebab sujud syukur ditemukan di luar shalat. Jika seseorang melakukan sujud syukur dalam shalat, batallah shalatnya. Kecuali jika ia tidak tahu atau lupa, maka shalatnya tidak batal seperti ketika ia lupa dengan menambah sujud dalam shalat.

Sujud Syukur Ketika Waktu Terlarang untuk Shalat
Sujud syukur tidak dimakruhkan dilakukan di waktu terlarang untuk shalat sebagaimana halnya sujud tilawah. Alasannya, karena sujud tilawah dan sujud syukur bukanlah shalat. Sedangkan larangan shalat di waktu terlarang adalah larangan khusus untuk shalat.

sujud tilawah sujud sahwi sujud syukur

Bacaan Sujud Tilawah, Sujud Sahwi, & Sujud Syukur
fnc muslimah
SUJUD TILAWAH

Sujud tilawah yaitu sujud karena membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Qur'an tertentu, yakni yang dinamakan ayat-ayat sajadah. Bacaan sujud tilawah:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
Artinya:

"Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta."



SUJUD SAHWI

Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka'at, kelebihan raka'at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa. Bacaan sujud sahwi:
سبحان الذي لا ينام ولا يسهو

"Subhaa nalladzi laa yanaa mu wa laa yas hu"
Artinya:

“Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”




SUJUD SYUKUR

Sujud syukur yaitu sujud yang dilakukan karena kita menerima kenikmatan atau mendengar berita yang menggembirakan. Bacaan sujud syukur:
سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي.

اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
"Subhânakallâhumma Anta Rabbî haq-qan haqqâ, sajadtu laka yâ Rabbî ta-’abbudan wa riqqâ. Allâhumma inna ‘amalî dha’îfun fadha’i lî. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yawma tub’atsu ‘ibâduka wa tub ‘alayya innaka Antat tawwâbur Rahîm."
Artinya:

"Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang."

BACAAN TAKBIRAN


BACAAN TAKBIR HARI RAYA
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ  لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ  صَدَقَ وَعْـدَهُ  وَنَصَرَعَبِدَهُ  وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ  الْأَحْزَابَ  وَحْدَهُ   لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ .   اَللَّهُ اَكْبَرْ   اَللَّهُ اَكْبَرْ  وَلِلَهِ الْحَمْدُ





http://masjidksdan.blogspot.com

do'a setelah sholat fardhu

Doa setelah shalat dengan detail sebagai berikut:


BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN. HAMDAY YU-WAAFII NI'AMAHUU WA YUKAAFI'U MAZIIDAH. YAA RABBANAA LAKALHAMDU WA LAKASY SYUKRU KA-MAA YAMBAGHIILIJALAALIWAJHIKA WA 'AZHIIMISUL-THAANIK.

Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."

Dilanjutkan dengan:

ALLAAHUMMA SHALLIWASALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. SHALA ATAN TUN AJIHNAA BÍHAA MINJAMII'IL AHWAALI WAL AAFAAT. WA TAQDHII LANAA BIHAA JAMII'AL HAAJAAT. WA TUTHAHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII'IS SAYYI'AAT. W ATARFA ' UN A A BIHAA 'INDAKA ' A'LADDARAJAAT. WA TUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHAL GHAAYAATI MIN JAMII'IL KHAIRAATIFIL HAYAATIWA BA'DAL MAMAAT. INNAHU SAMII'UN QARIIBUM MUJIIBUD DA'AWAAT WAYAA QAADHIYAL HAAJAAT.
Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang MahaMemenuhi segala kebutuhan (hamba-Nyaj."

Dilanjutkan dengan:

ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA SALAAMATAN FTDDIINI WADDUN-YAA WAL AAKHIRAH. WA 'AAFIYA-TAN FIL JASADI WA SHIHHATAN FIL BADANI WA ZIYAADATAN FIL 'ILMI WA BARAKATAN FIRRIZQI WA TAUB ATAN QABLAL MAUT WA RAHM ATAN 'INDALMAUT WA MAGHFIRATAN BA'D AL MAUT. ALLAAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA FII SAKARAATIL MAUT WAN NAJAATA MINAN NAARI WAL 'AFWA 'INDAL HISAAB.
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab."

Dilanjutkan dengan:

RABBANAGH FIRLANAA DZUNUUBANAA WA LIWAA-LIDIINAA WALIMASYAAYIKHINAA WA LIMU'ALLI-MIENAA WA LIMAN LAHUU H AQQUN' ALAIN AA WA LIM AN AHABBA WA AHSANA ILAINAA WA LiKAAFFATIL MUS LIMUN A AJMA'IIN.
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam."

Dilanjutkan dengan:

RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII'UL 'ALIIM, WA TUB 'ALAINAA INNAKA ANTAT TA WWA ABUR RAHIIM.
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang."

Dilanjutkan dengan:

RABBANAA AATTNAA FIDDUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WA QINAA 'ADZAABAN NAAR.
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."''

Dilanjutkan dengan:

WASHALLALLAAHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMA-DIN WA'ALAA AALIHIWA SHAHBIHIIWA SALLAM, WAL HAMDU LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN.
Artinya:
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

wirid sesudah sholat fardhu

Wirid shalat

Wirid shalat, kita coba kupas yang satu ini.
Wirid adalah bacaan yang terdiri atas dzikir, doa, dan amalan-amalan lainnya yang dikutip dari ayat-aya': Al Qur' an dan Hadis, yang dibiasakan membacanya (mengamalkannya). Wirid biasanya dibaca pada setiap selesai shalat, baik shalat wajib ataupun sholat sunah. Adapun rumusan (susunan) wirid, yang diamalkan umat Islam, sangat beragam. Hal ini ddak menjadi masalah. karenapada dasarnya sebagian besar isi bacaan wirid tersebut 'adalah sama.
Rumusan wirid adalah sebagai berikut:

a. Membaca Istighiar 3 kali:


ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM ALLADZ1ILAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM W A ATUUBU ILAIH (3 kali).

Artinya;
"Aku memohon ampun kepada Allah, Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."

b. Membaca:


LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARDKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYH WA YUMIITU WA HUWA' ALAA KULLI SYAI'IN QADHR. (10 X).
Artinya:
" Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah kerajaan, dan bagi-Nya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

c. Membaca:


ALLAAHUMMA AJIRNII MINANNAAR (3 kali).
Artinya:
"Wahai Allah! Lindungilah aku dari api neraka"

d. Membaca:


ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM, WA MIN KAS SALAAM, WA ILAIKA YA 'UUDUS SALAAM, FAHAYYINAA RABBANAA BIS SALAAM, WA ADKHILNAL JANNATA DAARAS SALAAM, TABAARAKTA RABBANAA WA TA'AALAITA YAA DZAL IALAALIWALIKRAAM.
Artinya:
"Wahai Allah! Engkaulah (pemilik) kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkaulah kembalinya kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian. Masukkanlah kami ke dalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Suci dan Maha Tinggi, wahai Zat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan!"

e. Membaca:


ALLAAHUMMA LAA M A ANI' A LIMA A A'THAITA, WALAA MU'THIYA LIMA A MANA'TA. WALAA RAADDA LI MAA OADHAITA WALAA YANFA'U DZALJADDI MINKAL JADDU.
Artinya:
"Wahai Allah! Tak ada yang dapat mencegah terhadap apa yang telah Kau berikan. Tak ada yang dapat memberikan terhadap apa yang telah Kau cegah. Tak ada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Kau tetapkan. Dan kemuliaan seseorang tak berguna baginya, hanya dari Engkaulah kemuliaan itu."

f. Membaca isti'adzah dan surat Al-Fatihah
g. Membaca surat Al-Ikhlash
h. Membaca surat Al-Falaq
i. Membaca surat An-Naas
j. Membaca:

WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAAHIDUL LAA ILAAHA ILLAA HUWAR RAHMAANURRAHIIM.
Artinya:
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, tak ada Tuhan kecuai Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

k. Membaca ayat kursi :

ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAY-YUUM. LAA T A' KHUBZUHUU SINATUW WALAA NAUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATIWAMAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASYFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AYDIIHIM WAMAA KHALFA HUM. WALAA YUHIITHUUNA BISYAI'IN MIN 'ILMIHII ILLAA BIMAA S YA A' WASI'A KURSIYYUHUS SAMAA-WAATI WAL ARDHA WALAA YA'UUDUHUU HIFZHU-HUMAA WA HUWAL 'ALIYYUL 'AZHIIM.

Artinya:
"Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal dan terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Tak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi Allah tanpa izin-Nya. Ia mengetahui apa saja yang ada di depan dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah selain yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".

Dilanjutkan dengan:

AAMANAR RASUULU BIMAA 'UNZILA 'ILAIHI MIR RABBIHIWAL MU'MINUUNA KULLUN AAMANA BILLAA-HI WA M ALA A' IKATIHII WA KUTUBIHII WA RUSULIHII LAA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIR RUSULIHII WA QAALUU SAMI'NAA WA 'ATHA'NAA GHUFRAANAKA RABBANAA WA 'ILAIKAL MASHIIRU.
Artinya:
"Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan : "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa) : "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan hanya kepada Engkau-lah tempat kembali."

Dilanjutkan dengan:

LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS'AHAA. LAHAA MAA KASABAT WA 'ALAIHAA MAKTASABAT. RABBANAA LAA TU' A AKHIDZN A A IN NASIINAA AU 'AKHTHA'NAA. RABBANAA WA LAA TAHMIL 'ALAINAA 'ISHRAN KAMAA HAMALTAHUU 'ALAL LADZIINA MIN QABLINAA. RABBANAA WA LAA TU H A M MIL N A A MAA LAA THAAQATA LANAA BIHII WA'FU 'ANNAA WAGHFIR LANAA WARHAMNAA ANTA MAULAANAA FANSHUR-NAA 'ALAL QAUMIL KAAFIRIINA.
Artinya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dilakukannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Dilanjutkan dengan:

S YAHIDALLAAHU ANNAHUU LAAILAAHAILLAA HUWA WAL MALAA'IKATU WA ULUL 'ILMI QAA'IMAM BIL QISTHI LAA ILAAHA ILLAA HUWAL 'AZIIZUL HAKIIM. INNAD DIINA INDALLAAHIL ISLAAM.
Artinya:
"Allah menyatakan bahwa tak ada Tuhan kecuali Dia. Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam."

Dilanjutkan dengan:

QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI, TU'TIL MULKA MAN TASYAA'U WATANZI'UL MULKA MIM MAN TASYAA'U. WATU'IZZU MAN TASYAA'U WATUDZILLU MAN TASYAA'U. BIYADIKAL KHAIRU, INNAKA 'AL A A KULLI SYAI'IN QADIIR.

Artinya:
"Katakanlah: Wahai Tuhan Yang Mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkaumuliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dilanjutkan dengan:

TUULIJUL LAILA FINNAHAARIWA TUULIJUN NAHAARA FILLAILL W ATU KHRIJUL HA YY A MINALMAYYITI, WA TUKHRIJUL MAYYITA MIN AL HAYYI. WA TARZUQU MAN TASYAA'U BIGHAIRIHISAAB,
Artinya:
"Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa saja yang Engkau Kehendaki tanpa hisab."

l. Membaca :

SUBHAANALLAAH33X
(Maha Suci Allah)


ALHAMDU LILLAAH33X
(Segala puji bagi Allah


ALLAAHU AKBAR 33X
(Allah Maha Besar)


ALLAAHU AKBARU KABIRAW WALHAMDU LILLAAHI KATSIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH ILAAHA W WAAHIDAW WARABBAN SYAAHIDAW WANAHNU LAHU MUSLiMUUN.
Artinya:
"Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya, Tuhan Yang Esa, dan Tuhan Yang Maha Menyaksikan, dan kepada-Nya kami berserah diri."

m. Membaca:

ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM 3X


AFDHALUDZ DZIKRI FA'L AM ANNAHUU


LAA ILAAHA ILLALLAAH 3X

"Ketahuilah bahwa d zikir yang paling utama adalah kalimat
'LAA ILAAHA ILLALLAAH' (Tak ada Tuhan kecuali Allah)."


LAA ILAAHA ILLALLAAH 100X

n. Membaca:

LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUU-LULLAAH, SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAMA.
Artinya:
"Tak ada Tuhan kecuali Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Semoga Allah memberi rahmat dan kesejahteraan kepadanya".

Setelah selesai wirid, dilanjutkan dengan membaca doa setelah sholat.

PENGERTIAN SHOLAT JENAZAH

Shalat Jenazah

Berikut ini kami mencoba membahas seputar Shalat Jenazah dengan detail sebagai berikut:
1. Hukum shalat jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakah dengan 4 takbir, . tanpa ruku, i 'tidal, sujud dan duduk. Jadi dilakukan hafiya dengan berdiri,
Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah, yaitu kewajiban yang bersifat kolektif. Artinya, jika dalam satu wilayah tak ada seorang pun yang menyelenggarakan shalat jenazah, maka seluruh penduduk wilayah itu akan menanggung dosa. Akan tetapi jika ada beberapaorangsajayang menyelenggarakannya, maka penduduk yyang lainnya bebas dari kewajiban itu. Jenazah yang boleh dishalati adalah jenazah orang Islam yang bukan mati sy ahid (yaitu mati dalam peperangan melawan orang kafir atau orang musyrik). Sedangkan orang yang mati syahid dan bayi yang gugur dalam kandungan (atau sejak dilahirkan, sebeium mati, belum dapat bersuara atau menangis) tidak boleh dishalati, juga tidak boleh dimandikan. Shalat jenazah ini boleh dikerjakan di setiap waktu, karena shalat ini termasuk shalat yang mempunyai sebab. Shalat jenazah boleh dikerjakan kaum wanita. Beberapa mayat boleh dishalati secara bersama-sama.

2. Syarat shalat jenazah
a. Sama dengan syarat shalat biasa, yaitu menutup aurat, menghadap kiblat, suci dari hadats (besar dan kecil) dan najis, baik badan, pakaian maupun tempatnya.
b. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani (dibungkus).
c. Jenazah diletakkan di hadapan orang yang menyalati, dengan posisi kepalanya berada disebelah kanan, searah dengan kiblat.

3. Rukun shalat jenazah
a. Niat.
b. Berdiri bagi yang mampu.
c. Empat kali takbir (termasuk takbiratul ihram).
d. Membaca surat Al-Fatihah setelah takbir yang pertama (takbiratul ihram).
e. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. setelah takbir yang kedua.
f. Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga.
g. Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya setelah takbir yang keempat.
h. Membaca salam ke kanan dan ke kiri.

4. Sunat shalat jenazah
a. Mengangkat kedua tangan pada saat bertakbir.
b. Merendahkan suara pada setiap bacaan (israr).
c. Membaca isu'adzah (A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajlim).
Di samping itu, posisi imam hendaknya didekat kepala jenazah laki^aki atau di dekat pmggul jenazah perempuan.
Shaf (barisan hendaknya dijadikan3 shaf ataujebih. Satu shaf sekurang-kurarangnya 2 orang. .

5. Cara melaksanakan shalat jenazah
(1) Beidiri tegak menghadap kiblat Kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul. Sedangkan kepala agak tunduk ke sajadah. Hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal shalat jenazah, yaitu :
a. Jika jenazah orang laki-laki:

USHALLII 'ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA'A TAKBIIRAATIN FARDHAL KIFAAYATI MA'MUUMAN LILLAAHITA' AALAA.

b. Jika jenazah orang perempuan:

USHALLII 'ALAA HAADZIHIL JANAAZATI ARBA'A TAKBIIRAATIN FARDHAL KIFAAYATI MA'MUUMAN LILLAAHITA' AALAA.

(Jikamehjadi imam, kata MA'MUUMAN diganti dengan -IMAAMAN!)
(2) Setelah selesai membaca lafal mat tersebut, kedua belah tangan diangkat (jari-jari terbuka rapat, kecuali ibu jari!) sejajar dengan kedua bahu (ujung jari-jari sejajar dengan telinga!) sambil mengucapkan kaliriiattakbin "ALLAAHU AKBAR". Pada saat tangan diangkat dan mulut mengucapkan kalimat takbir ini, hatinya mengatakan:
"Aku niat shalat atas jenazah ini 4 takbir, fardhu kifayah mengikut imam, karma Allah Ta'ala." (Jika sebagai imam maka kata 'mengikut imam' diganti dengan'menjadi imam'!).
(3) Setelah hati selesai mengucapkan niat, dan bacaan takbir selesai, kedua belah tangan diturunkan perlahan4ahan, dan diletakkan di atas puser dan di bawah dada, Tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri, lalu langsung mem-bacaisti'adzahdanAl-Fatihah(tarvpamembacadoaiftitah!).
(4) Setelah seiesai membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan bertakbir yang kedua sambil mengangkat kedua tangan dengan gerakan sama seperti gerakan pada takbir pertama tanpa hiat, dalam posisi tetap berdiri, tanpa ruku dan tanpa sujud. Selesai bertakbuykedua tangan kembali ke posisi semula, yaitu bersedekap, lalu membacashalawat kepada Nabi Muhammad saw. yang lafalnya >¦ "
a. Sekurang-kurangnya (minimal):

"ALLAHUMMA SHALLI'ALAA MUHAMMAD

b. Yang paling sempurna (lengkap):


ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIIM WA'ALAA AALI IBRAAHIIM, WA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA * ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA BAARAKTA * ALAA IBRAAHIIM WA 'ALAA AALI IBRAHIM, HL'AALAMTO
Artinya:
"Wahai Allah! Berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada NabiIbrahim dan keluarganya, dan berilah keberkdhan kepadaNabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, sungguh di alam semesta ini Engkau MahaTerpuji lagi Mahamulia"

(5) Selesai membaca shalawat, dilanjutkan dengan bertakbir yang ketiga sambil mengangkat kedua tangan, tanpa ruku dan tanpa sujuct Selesai bertakbir, kedua tangan kembali: keposisi semula, yaitu bersedekap, lalu membaca doa yang ditujukan untuk jenazah, yaitu:
a. Sekurang-kurangnya:

ALLAAHUMMAGH FIRLAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WAWANHU

Jika jenazah seorang perempuan, maka lafalnya:

ALLAAHUMAGHFIRLAHAA WARHAMHAAWA *AAFIHAA WA'FU'ANHAA.

b. Yang paling sempurna (lengkap):

ALLAAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA'AAFIHI' WA'FU 'ANHU WA AKRIM NUZULAHU WAWASSi: MAD-KHALAHU WAGHSILHU BILMAA'I WATS TSALJI WAL-BARADI WANAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MINZAU-JIHIWAQIHIFTTNATALQABRI WA 'ADZAABAN NAARI.

Jika jenazah seorang perempuan, maka lafalnya:

ALLAAHUMMAGHFIR LAHAA WARHAMHAA WA 'AAFIHAA WA'FU 'ANHAA WA AKRIM NUZULAHAA WA WASSF MADKHALAHAA WAGHSILHAABILMAA,I WATS TSALJI WAL BARADI WANAQQIHAA MINAL KHA-THAAYAA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DAN ASI WA ABDILHAA DAARAN KAAIRAN MIN DAARIHAA WA AHLAN KHARAN MIN AHLIHAA WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHAA WAQIHAA FTTNATAL QABRl WA 4ADZAABAN NAARI.
Artinya:
"Wahai Allah! Ampunilah dia,berilah dia rakmat, berilah dia kesejahteraan, maafkanlah kesalahdnnya, luaskanlah tempat kediamannya, bersihkanlah dia dengan air, es dan embun, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran,dan gantilah rumahhya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, dan istri(suami)nya dengan istri (suami) yang lebih baik, dan peliharalah dia darifitnah (siksa) kubur dan azab neraka"

Jika jenasah seorang anak laki - laki yang masih kecil (belum baligh), maka doanya:


ALLAAHUMMAJ 'ALHU FARATHAN LI ABAWAIHI WA SALAFAN WA DZUKHRAN WA 'IZHATAN WA'TIBAARAN WA SYAFU'AN WA TSAQQIL BIHIMAWAAZIINAHUMAA WA AFRIGHISH SHABRA'ALAA QULUUBIHIMAA WA LAA TAFTINHUMAA BA'DAHU WA LAA TAHRIMHUMAA AJRAHU.

Jika seorang anakperempuan, maka lafalnya:


ALLAAHUMMAJ'ALHAAFARATHANLIABAWAIHAAWA SALAFAN WA DZUKHRAN WA 'IZHATAN WA'TIBAARAN WA SYAFITATAN WA TSAQQIL BIHAA MAWAAZIINAHU-MAA WA AFRIGHISH SHABRA 'ALAA QULUUBIHIMAA WA LAA TAFTINHUMAA BA'DAHAA WA LAA TAH-RIMHUMAA AJRAHAA.
Artinya:
"Wahai Allah! Jadikanlah dia sebagai simpanan pendahuluan bagi keduaorang tuanya, titipan, pelajaran (nasihat), contoh, penolong, dan beratkanlah, karena did, timbangan kedua orarig tuanya, curahkanlah kesabaran di hati mereka berdua, janganlah Kau jadikanfitnah bagi mereka berdua setelah kematiannya, janganlah Kau cegah pahalanya bagi mereka berdua."

(6) Selesai membaca doa untuk jenazah, dilanjutkan dengan bertakbir yang keempat sambil mengangkatkedua tangan, tanparuku

ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHU WA LAA TAFTINNAA BA'DAHU WAGHFIR LANAA WA LAHU.

Jika jenazah seorangperempuan, maka lafalnya:

ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHAA WA LAA TAFTINNAA BA'DAHAA WAGHFIR LANAA WA LAHAA.

Jika ingin lebih sempurna maka ditambah dengan lafal:

WA LI'IKHWAANINAL LADZIINA SABAQUUNAA BIL HMAANI WA LAA TAJ'AL FII QULUUBINAA GHILLAN ULLADZIINA AAMANUU RABBANAA INNAKA RA'UU-FURRAHIIM.

Artinya:
"Wahai Allahi Janganlah Kau halangi pdhalanya bagi kami, dan janganlah Kau jadikan fitnah bagi kami setelah kematiannya,/ ampunilahkami dan dia, danjugasauaara-saudara kami yang telah iebih dahulu beriman daripada kami; dan janganlah Kau jadikan kedengkian didalamhati kami terhadap orang-orahg yang beriman, Ya Tuhan kamiySesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

(7) Setelah membaca doa: tersebut; dilanjutkan eterigan membaca salam, sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, yaitu :
ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH.


Artinya:
"Semoga kesejahteraan,rahmat Allah, dan berkah-Nya teiap tercurahkan kepada Anda semua"

Setelah itu membaca surat Al-Fatihah bersama-sama dan imam hendaklah membaca doa, sedangkan makmum mengamininya. Adapun doa yang dibaca setelah selesaishalatjenazah
adalah:


ALLAAHUMMAGHFIRLI HAYYINAA WAMAYYIINAAWA SYAAHIDINAAWAGHAA'IBINAAWASHAGHIIRINAAWAKABHRINAAWADZAKARmAAWAUNTSAANAA.ALLAA HUMMA MAN AHYAriAHU MINNAA FA AHYIHI ALAL ISLAAM, WA MAN TAWAFFAITAHU MINNAA FATAWAFFAHU' ALALIIMAANI
Artinya:
"Wahai Allah! Ampunilahkami, baikyang masih hidupmaupunyang sudah mati, baikyang hadirmaupunyang tidak hadir, baikyang kecil maupun yang besar, balk yang laHAakl maupun yang perempuan. Wahai Allah! Siapapunyang telah Engkau hidupkan di antara kamu hidupkanlahdiadengan tetap beragama Islam, dan siapapun yang telah Engkau wafatkan di dntdra kami, wafatkanlah dia dalam keadaan beriman"


ALLAAHUMMA INNA HAADZAA 'ABDUKA WABNU 'ABDAIKA, KHARAJA MIN RAUHID DUNYAA WA SA'ATTHAAWA MAHBUUBUHU WA AHIBBAA'UHU FI1HAA ILAA ZHULMATIL QABRI WA MAA HtfWA LAAQIIHI, KAANA YASYHADU AN LAA E.AAHA ILLAA ANTA WAH-DAKA LAA SYARIIKA LAKA, WA ANNA MUHAMMADAN 'ABDUKA WA RASUULUKA WA ANTA A'LAMU Bfflfl MINNAA.
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya ini adalah hamba Engkau, anak kedua hamba Engkau, iatelahkeluardarikesenangan dunia, keluasannya, kekdsih danorang-orangyang dicintainya di dunia menuju gelapnya kubur dan sesuatu yang akan dia temui di dalamnya. Dia telah menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Engkau sendiri, tak ada sekutubagi Engkau, dan bahwaNabi Muhammadadalah hambddan utusanEngkau, dan Engkau lebih mengetahui hal itu dafipada kami."



ALLAAHUMMAINNAHUNAZALABIKAWAANTAKHAIRU MANZUULIN BIHI. WA ASHBAHA FAQIIRAN ILAA RAHMATIKA WA ANTA GHANIYYUN 'AN 'ADZAABM WA QAD JI'NAAKA RAAGHIBIINA |LAIKA SYUFA'AA'A LAHU.
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya mayit ini datang kepada Engkau, sedangkanEngkauadalahsebaik-baikyangdidatangiJaamatbutuh akan rahmat Engkau, sedangkan Engkau tidak butuh terhadap siksanya. Kami benarbenar datang kepada Engkau, memokon kepada Engkau, sebagdi perantara baginya"


ALLAAHUMMA IN KAANA MUHSINAN FAZID FII IHSAANIHI, WA IN KAANA MUSII'AN FATAJAAWAZ ANHU, WA LAQQIHIBIRAHMATIKA RIQHAAKA WA QIHI FITNATALQABRIWA'ADZAABIHI.
Artinya:
"Wahqi Allah! Jika mayit ini termasuk orang yang baik, niaka tatnbahkanlah kebaikannya; Jikct mayit ini termasuk orang yang jahat(jelek),makabebaskanM dia dengan sebab rahmat Engkau akan keridha'an Engkau, dan jauhkanlah dia darifitnah kubur dan siksanya."


WAFSAH LAHU FII.QABRIHI WA JAAEIL ARDHA 'AN. JANBAIHI WA LAQQIHII BIRAHMATIKAL AMNA MIN 'ADZAABIKA HATTAA TAB'ATSAHU AAMINAN ILAA JANNATIKABIRAHMATIKAYAAARHAMARRAAHIMnNA.
Artinya:
"Dan luaskanlah kuburnya, renggangkanlah .bumi dan kedua lambungnya, dan pertemukanlah dia dengan sebab rahmat Engkau akan keselamatandari siksa Engkau, sehingga Engkau bangunkan dia dalam keadaan aman sampai ke surga Engkau berkat rahmat Engkau, wahai Zat Yang paling Pengasih di antara para pengasih."